Titanium Dioxide: Manfaat, Dosis dan Efek Samping

titanium dioxide

Titanium Dioxide atau Titanium Dioksida (TiO2) merupakan senyawa kimia yang berupa oksida dari titanium yang telah banyak digunakan untuk berbagai industri. Salah satu manfaat utamanya yaitu sebagai bahan pigmen putih pada pembuatan kosmetik, produk perawatan kulit, dan makanan.

Titanium dioksida juga terkenal sebagai bahan yang aman serta efektif dalam memberikan perlindungan terhadap kulit.

Sangat sesuai untuk menghindarkan kulitmu dari efek sinar ultraviolet. Pada artikel ini akan membahas secara lengkap seputar apa saja manfaat, efek samping, dosis, dan sebagainya.

Pengertian Titanium Dioxide

Titanium dioksida adalah bahan padat yang umumnya berbentuk bubuk putih. Untuk kosmetik, biasanya bahan tersebut dipakai sebagai agen untuk memberi proteksi terhadap sinar matahari karena memiliki kemampuan dalam memantulkan sinar UV.

Sifat refraktifnya yang tinggi membuat titanium dioksida dapat menyebarkan cahaya.

Hal ini yang membuatnya kerap menjadi pilihan dalam produk yang memerlukan pigmen kulit secara kuat.

Terdapat dua macam titanium dioxide pada perawatan kulit, di antaranya:

  • Rutil: bentuk yang paling stabil dan kerap digunakan di dalam kosmetik maupun produk pelindung matahari.
  • Anatase: kerap dipilih untuk pembuatan bahan industri, tapi tidak secara umum untuk bahan perawatan kulit karena memiliki sifat fotokatalitik yang tinggi. Sifat tersebut yang berpotensi akan memicu reaksi kimia ketiak terkena cahaya serta berpotensi menyebabkan kerusakan pada kulit.

Titanium dioksida termasuk bahan yang tidak dapat larut dalam air. Itulah yang membuatnya kerap dicampur menggunakan bahan yang lain berbentuk suspensi maupun larutan khusus.

Untuk produk perawatan kulit, biasanya bahan ini tersedia dalam bentuk nano partikel atau mikronisasi, sehingga lebih mudah untuk diaplikasikan ke kulit.

Bukan hanya itu, titanium dioxide juga efektif dalam memberikan perlindungan tanpa harus meninggalkan residu putih tebal di permukaan kulit.

Manfaat Titanium Dioxide

Titanium dioksida mempunyai beberapa manfaat dalam penerapannya sebagai bahan untuk perawatan kulit, khususnya untuk memberi perlindungan terhadap sinar matahari. Adapun beberapa manfaat tersebut antara lain:

1. Pelindung Matahari

Manfaat titanium dioksida pertama yaitu mampu memantulkan sinar UV, khususnya UVA dan UVB di dalam spektrum sinar matahari.

Kemampuannya tersebut menjadikan bahan ini efektif memberi perlindungan kulit dari paparan sinar matahari yang berpotensi akan merusak kulit serta mengakibatkan penuaan dini dan bahkan kanker kulit.

Sebagai bahan aktif dalam sunscreen, titanium dioksida efektif untuk mengurangi risiko kerusakan kulit karena sinar matahari.

2. Aman Pada Kulit Sensitif

Titanium dioxide merupakan bahan yang bersifat non-komedogenik. Itu artinya, kandungannya tidak sampai menyumbat pori-pori.

Bahannya juga terkenal sangat lembut serta jarang mengakibatkan iritasi, sehingga memang sangat cocok digunakan pada kulit anak-anak atau kulit sensitif.

Sebagai produk tabir surya, bahan ini kerap digunakan bersamaan dengan zinc oxide.

Ini adalah bahan lain yang juga punya tekstur lembut serta efektif untuk proteksi terhadap sinar matahari. Gabungan keduanya mampu memberi perlindungan kulit secara lebih komprehensif.

3. Efek Pemutih Kulit atau Whitening Efek

Manfaat titanium dioxide yang ketiga yaitu untuk memberi efek mencerahkan terhadap produk kosmetik dan perawatan kulit.

Ini karena sifatnya memang sangat putih yang membuatnya kerap menjadi pilihan untuk bahan dalam foundation, bedak, dan krim yang akan memberi warna lebih cerah.

Pengaplikasian terhadap produk kosmetik bisa membantu dalam memberikan tampilan kulit lebih cerah dan merata. Akan tetapi, sifatnya memang terbilang sementara serta tidak sampai memberi efek pemutih untuk jangka panjang.

4. Mengurangi Kemerahan Kulit

Titanium dioksida juga kerap digunakan untuk produk yang memang dirancang dapat mengurangi kemerahan maupun iritasi kulit.

Karena memiliki sifat lembut serta kemampuannya dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari, bahan tersebut efektif dalam membantu menenangkan kulit yang terkena iritasi atau peradangan akibat paparan sinar matahari secara berlebihan.

5. Aman Bagi Lingkungan

Sebagai sunscreen, titanium dioxide dianggap lebih aman untuk lingkungan laut daripada bahan kimia sunscreen yang lain, seperti oktinoksat dan oksibenzon yang memang keduanya diketahui akan merusak terumbu karang.

Maka dari itu, titanium dioksida kerap menjadi pilihan untuk produk ramah lingkungan.

Dosis Titanium Dioxide

Titanium dioksida pada produk perawatan kulit biasanya dipakai dalam konsentrasi yang variatif, menyesuaikan produk serta tujuan penggunaannya.

Untuk tabir surya, konsentrasinya kurang lebih antara 2 sampai 255, tergantung faktor perlindungan matahari atau SPF yang diinginkan.

Di bawah ini merupakan informasi selengkapnya seputar dosis yang umum digunakan:

1. Tabir Surya SPF Rendah sampai Sedang (SPF 15 sampai 30)

Untuk produk ber-SPF rendah sampai sedang umumnya punya konsentrasi titanium dioxide antara 2 sampai 10%.

Penggunaan konsentrasi yang cukup dapat memberi perlindungan terhadap kulit dari sinar matahari.

2. Tabir Surya SPF Tinggi (50+)

Bisanya produk dengan SPF tinggi mengandung titanium dioxide pada konsentrasi sampai 25% agar bisa memberi perlindungan secara lebih baik terhadap sinar UV.

Produk tersebut cocok untuk digunakan pada kulit yang akan terkena sinar matahari secara intens. Misalnya ketika berada di pantau maupun melakukan aktivitas outdoor dalam waktu lama.

3. Produk Kosmetik Lainnya

Dalam kemasan kosmetik, misalnya foundation, bedak, dan krim wajah, untuk konsentrasi titanium dioksida umumnya lebih rendah, antara 1 sampai 5%.

Produk tersebut memang dirancang agar memberi efek estetika, misalnya memberi warna merata, mencerahkan kulit, bukan untuk memberi perlindungan terhadap sinar matahari.

Apakah Titanium Dioxide Berbahaya?

Untuk penggunaan dalam bentuk partikel besar memang titanium dioksida dianggap aman. Partikel besar tidak mudah masuk dan diserap tubuh, sehingga risiko untuk toksisitasnya cenderung rendah.

Bahkan tidak sedikit penelitian yang menyatakan bahwa titanium dioksida yang berbentuk partikel besar tidak mengakibatkan efek kesehatan signifikan.

Demikian juga untuk titanium dioxide dalam bentuk nano partikel juga aman. Hanya saja, mungkin akan menimbulkan efek samping pada kondisi kulit tertentu atau saat digunakan secara berlebihan. 

Efek Samping Titanium Dioxide

Meskipun banyak lembaga kesehatan yang menyatakan titanium dioksida aman, tapi terdapat beberapa efek samping yang tetap perlu kamu perhatikan dalam penggunaannya:

1. Iritasi Kulit

Meskipun ini jarang terjadi, terdapat beberapa orang yang mungkin akan mengalami iritasi kulit ringan karena penggunaan produk dengan kandungan titanium dioksida.

Biasanya iritasi tersebut terjadi karena kondisi kulit yang sensitif terhadap bahan tersebut maupun karena produk memiliki kandungan lain yang bisa memicu reaksi.

Agar bisa mengurangi risiko tersebut, sangat penting melakukan uji tempel. Jika tidak terjadi reaksi iritasi, baru kamu bisa menggunakan produk ini di wajah maupun tubuh.

2. Efek Kesehatan Akibat Partikel Nano

Titanium dioxide berbentuk nano partikel sudah menjadi perhatian selama beberapa tahun terakhir.

Meskipun memang titanium dioksida berbentuk partikel besar aman, tapi penggunaan dalam bentuk nano partikel berpotensi menimbulkan kekhawatiran karena partikel yang sangat kecil tersebut akan menembus lapisan kulit atau bisa terhirup.

Penelitian pun masih berlangsung agar bisa memastikan keamanan nano partikel. Akan tetapi, sampai sekarang masih belum ditemukan bukti secara meyakinkan bahwa titanium dioksida dalam bentuk nano partikel berbahaya ketika dioleskan ke kulit.

Meski demikian, tetap disarankan menghindari penggunaan di area rusak atau pada luka terbuka.

3. Potensi Risiko Infeksi

Titanium dioksida yang berbentuk bubuk, misalnya pada bedak padat, bedak tabur, berpotensi akan terhirup ketika digunakan.

Paparan inhalasi dalam jangka panjang akan berisiko terhadap kesehatan paru-paru, khususnya ketika sering terhitung dalam jumlah yang besar.

Maka dari itu, pengaplikasian titanium dioxide dalam produk bedak tabur atau aerosol harus dilakukan secara hati-hati. Apalagi ketika kamu menggunakannya di ruangan yang punya ventilasi kurang atau bahkan tidak ada sama sekali.

4. Reaksi Alergi Langka

Meskipun ini sangat jarang terjadi, masih ada kemungkinan seseorang akan mengalami reaksi alergi terhadap titanium dioxide.

Biasanya ini memiliki gejala seperti gatal, kemerahan, maupun iritasi kulit pasca menggunakan produk dengan kandungan bahan tersebut. Ketika kamu mengalaminya, segera hentikan penggunaan produk lalu konsultasikan ke profesional medis atau ahli kulit.

5. Residu Putih di Kulit

Produk sunscreen dengan kandungan titanium dioksida, khususnya berkonsentrasi tinggi kerap meninggalkan efek residu putih di kulit. Ini bisa terjadi karena sifat titanium dioksida tidak bisa larut dalam air serta cahaya yang dipantulkan melalui partikel putihnya.

Akan tetapi, perkembangan teknologi sekarang memungkinkan produk sunscreen yang punya kandungan titanium dioxide mikronisasi meninggalkan residu lebih sedikit. Namun memang mungkin tidak seefektif pada kulit seseorang yang sangat gelap.

Kesimpulan

Jadi, titanium dioxide merupakan bahan yang sangat bermanfaat untuk perawatan kulit dan kosmetik, khususnya sebagai pelindung dari sinar matahari dan untuk menjaga kelembutan kulit.

Meskipun banyak manfaatnya, tapi penting juga memperhatikan penggunaannya.

Perhatikan dosisnya agar meminimalisir efek samping, seperti risiko inhalasi, iritasi, dan sebagainya.

Dengan begitu, titanium dioksida akan menjadi bahan utama yang tetap aman untuk perawatan kulit.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *